Haruskah Wanita Memakai Jilbab Ketika Membaca Al Qur’an?

1907587_10205783846182960_2404793078368196717_n

Fatwa Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid hafidzahullah

Pertanyaan :

Apa yang seharusnya kami lakukan sebelum membaca Al Qur’an? Apakah diwajibakan bagi wanita memakai hijab sempurna tatkala membaca Al Qur’an?

Jawaban :

Alhamdulillah,
Tidak diwajibkan bagi wanita memakai hijab ketika membaca Al Qur’an. Dengan alasan karena tidak adanya dalil yang menunjukkan kewajiban tersebut.

Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan, “Tatkala membaca Al Qur’an tidak disyaratkan harus menutup kepala.” (Fatawa Ibni’Ustaimin, 1/420)

Syaikh Ibnu’Ustaimin juga pernah menegaskan hal serupa tatkala membahas permasalahan sujud tilawah,

“Sujud tilawah dilakukan ketika sedang membaca Al Qur’an. Tidak mengapa sujud dalam kondisi apapun walaupun dengan kepala yang terbuka dan kedaan lainnya. Karena sujud tilawah tidak memiliki hukum yang sama dengan shalat. (Al Fatawa Al Jami’ah Lil Marati Al Muslimah, 1/249). (Sumber: https://islamqa.info/ar/8950)

* Fatwa Asy Syabakah Al Islamiyyah

Pertanyaan :

Apakah diwajibakan bagi wanita untuk meletakkan hijab diatas kepalanya ketika tengan membaca Al Qur’an di dalam rumah?

Jawaban :

Alhamdulillah washshaltu wassalamu ala Rasulillah wa ala aalihi washahbih ammaba’d,

Diperbolehkan bagi wanita membaca Al Qur’an tanpa memakai hijab diatas kepalanya. Dikarenakan tidak adanya dalil baik Al Qur’an atapun As Sunnah yang memerintahkan agar wanita menutup kepalanya ketika membaca Al Qur’an.

Meskipun menutup kepala dengan jilbab termasuk menjaga kesempurnaan adab kepada Kitabullah maka diharapkan baginya pahala atas perbuatan tersebut-insyaallah-. Allah Ta’ala berfirman,

ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al Hajj: 32)

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, jika beliau hendak membahas sebuah hadits Nabi shallallahu’alaihi wasallam beliau memakai pakaian terbagus, memakai minyak wangi terbaik yang beliau miliki dan beliau duduk dengan posisi duduk paling sempurna sehingga beliau memiliki ketenangan dan wibawa.

(Sumber: http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php…)

Namun perlu diperhatikan bagi saudari-saudariku yang hendak membaca Al Qur’an di tempat umum atau tempat lain yang terdapat laki-laki yang bukan mahram atau dikhawatirkan akan ada laki-laki yang melihat maka menutup aurat dengan sempurna adalah sebuah kewajiban. Sebagaimana hal ini bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita.

Wallahua’lam.

***

Diterjemahkan oleh Tim Penerjemah Wanitasalihah.com

HILANGNYA KECEMBURUAN

2016-02-24-wanita menebar fitnah

 

Asy Syeikh Muhammad Bin Sholih Al Utsaimin:

? Aku berpendapat wajibnya seorang muslim untuk memiliki kecemburuan terhadap mahrom mereka dari istri, anak wanita, saudara wanita, bahkan terhadap ibu mereka.

? Dan hendaknya dia berusaha agar jangan sampai wanita yang menjadi mahromnya pergi sendirian.

? Terlebih jika mereka wanita yang masih muda kemudian pergi kepasar dan mereka berdesak desakan dengan kaum lelaki, ini adalah sesuatu yang membahayakan atas mereka dan yang lainnya.

? Wanita adalah fitnah yang bisa membuat dia terfitnah atau membuat para lelaki terfitnah dengan mereka.

? Hendaknya dalam kondisi yang seperti ini untuk seorang laki laki menemani wanita yang menjadi mahromnya.

? Tetapi sangat disayangkan kecemburuan itu sudah mati pada kebanyakan manusia.

? Tidakkah kalian mengetahui bahwa seorang laki laki datang kepada penjahit kemudian yang mendatangi penjahit itu justru wanita (mahrom si laki laki) kemudian wanita itu yang berbicara dengan penjahit itu sekehendaknya, dan si laki laki duduk di mobil tidak mendampingi wanita yang menjadi mahromnya tadi.

?? Yang demikian ini menunjukkan LEMAHNYA KEIMANAN DAN MATINYA KECEMBURUAN.

? Bagaimana kamu melihat dirimu di dalam mobil sedangkan istrimu atau anak perempuanmu atau saudarimu sedang berbicara dengan penjahit, yang mana bisa saja dia berbicara dengan pembicaraan yang engkau tidak tau apakah pembicaraan itu adalah sesuatu yang dibolehkan atau pembicaraan yang harom, terkadang dia berbicara dengan ucapan yang lembut sehingga dia terjatuh kepada sesuatu yang dilarang oleh Allah, sebagaimana didalam firmannya:

{فلا تخضعن بالقول فيطمع الذي في قلبه مرض} الأحزاب 32

“Janganlah kalian melembutkan ucapan kalian sehingga menjadi senang orang yang didalam hatinya ada penyakit”

?? Ini adalah fitnah yang besar.

? Maka wajib bagi setiap muslim untuk menjaga keluarganya, dan hendaknya mereka punya KECEMBURUAN untuk tidak bermudah mudahan dengan hal hal yang seperti ini.

••••••••••••••••••••••••••

? Sumber:http://zadgroup.net/bnothemen/upload/ftawamp3/mm_048_16.mp3
? Telegram: https://bit.ly/Berbagiilmuagama
? Alih bahasa: Abu Arifah Muhammad Bin Yahya Bahraisy

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
Turut menyebarkan:
WA?syarhus sunnah lin nisaa`
channel telegram:
http://bit.ly/syarhussunnahlinnisa

••✿❁✿✿❁✿✿❁✿✿❁✿••

Mendidik Anak Di Rumah Juga Termasuk Meniti Karir

2016-04-02-wanita adl pemimpin

Jika sekedar hanya untuk mendidik anak yang sukses di dunia saja maka orang non-muslim juga bisa, banyak yang sukses di dunia
Tapi untuk mendidik anak sukses dunia dan akhirat, perlu ibu yang lebih banyak tinggal di rumah dan fokus dengan pendidikan anak mengajarkan adab, alquran dan doa sejak kecil, mengajarkan alif, ba, ta
Siapa yang mengajarkan Imam syafi’i kecil umur 7 tahun sudah hapal alquran?
Siapa yang memandikan imam malik kecil pagi-pagi dan pergi ke gurunya?
Siapa yang menghabiskan harta yang banyak untuk pendidikan guru imam malik rabi’atur ra’yi?
Sebagian mereka adalah wanita janda, ibu imam Syafi’i, ibu imam Ahmad, ibu Rabi’atur Ra’yi ditinggal suami berjihad sejak hamil sampai tua baru ketemu.

Jika anak adalah titipan Allah, jangan dititipkan lagi kepada pembantu
Wanita hendaknya lebih banyak di rumah daripada diluar untuk mendidik anak-anak mereka. Karena mendidik anak perlu fokus di rumah bukan dititipkan kepada pembantu atau baby sister.

Tinggal di rumah adalah perintah Allah dalam Al-Quran, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً
“Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Al Ahzab: 33).

Wanita adalah pemimpin di rumah dalam hal mendidik anak-anaknya, sedangkan suami adalah pengawas pendidikan istri dan anak-anaknya. Orang tua adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كلكم راع، وكلكم مسئول عن رعيته، فالأمير راع، وهو مسئول عن رعيته، والرجل راع على أهل بيته، وهو مسئول عنهم، والمرأة راعية على بيت بعلها وولده، وهي مسئولة عنهم، والعبد راع على مال سيده، وهو مسئول عنه، فكلكم راع مسئول عن رعيته
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Pemimpin negara adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang wanita adalah pemimpin bagi anggota keluarga suaminya serta anak-anaknya dan ia akan ditanya tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan ditanya tentang harta tersebut. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari 893 dan Muslim 1829).

Demikian semoga bermanfaat.
[Ust. Raehanul Bahraen]

Lelaki adalah…

2016-04-02-lelaki

Seorang anak bertanya kepada ayahnya tentang makna lelaki.
Sang ayah menjawab,
“Lelaki adalah orang yang kuat, bertanggung jawab terhadap anak-anaknya, perhatian terhadap urusan mereka serta rela bergadang demi kenyamanan anak-anaknya”.
Sang anak berkata,
“Aku ingin menjadi lelaki (tangguh) seperti ibuku”
[Ust. Aan Chandra Thalib]

Tanda Kelembutan Kepada Orang Tua

2016-04-02-orangtua pintu tengah di syurga

Di antara tanda kelembutan, kebaikan dan kasih sayang kepada kedua orang tua apalagi kepada ibu ketika sudah tua, jangan melibatkan mereka terlalu dalam kepedihanmu dan masalah-masalah yang menimpamu kecuali benar-benar terpaksa, karena keduanya akan sangat sedih, bahkan bisa jadi lebih sedih dari apa yang engkau bayangkan.

[Dr Sulaiman ar Rajihi, Dosen Akidah dan Madzhab Kontemporer di Universitas Ibnu Su’ud, KSA, Anggota Yayasan Wakaf al Rajihi]